Sunday 27 January 2013

Mobil Listrik, Perlukah dikembangkan?


Mobil Tuxuci ini adalah mobil listrik buatan anak bangsa yang dikerjakan oleh rumah modifikasi kupu-kupu malam Yogyakarta sejak awal 2012. Menurut sang penguji coba bapak Dahlan Iksan dengan baterai yang terisi penuh, tuxuci ini bisa jalan sampai 400 km atau 4 jam perjalanan yang membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam pengisiannya. Dalam proses pembuatannya menghabiskan dana sekitar Rp. 1,5 milyar.


menurut yang saya baca keunggulan dari Mobil Listrik ini adalah 100 persen bebas emisi, jauh lebih hemat energi sibandingkan mobil berbahan bakar konvensional Tidak seperti mobil tradisional, mesin mobil listrik sangat halus sehingga mereka tidak menyebabkan masalah polusi suara, Mobil listrik juga menjamin keamanan maksimum karena tidak melibatkan bahan bakar minyak sehingga mereka tidak akan terbakar atau meledak jika menabrak sesuatu. Mobil listrik juga sangat kompak dan nyaman, Biaya isi ulang mobil listrik juga sangat terjangkau, Masa pakai motor mobil listrik diperkirakan sekitar 90 tahun, jika dikendarai sejauh lima puluh mil per hari, dan Mobil listrik juga memiliki biaya pemeliharaan yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvesional karena mobil listrik hanya memiliki sekitar 5 bagian di motornya, dibandingkan dengan mobil tradisional yang memiliki ratusan komponen dalam mesin pembakaran internal.

Mobil listrik juga memiliki beberapa kelemahan dan berikut adalah beberapa di antaranya 
pertama Harga baterai mobil listrik masih tinggi, lebih dari $ 10000. Baterai yang mahal ini masih menjadi alasan utama di balik tingginya harga mobil listrik secara keseluruhan.
kedua Fakta bahwa mobil listrik tidak bersuara saat hidup tak selalu merupakan suatu keuntungan karena senyapnya suara mobil bisa menimbulkan bahaya bagi orang buta, orang tua dan anak-anak.
ketiga Type mobil listrik masih terbatas dan juga mengisi ulang daya secara signifikan lebih lama dibandingkan dengan proses yang relatif cepat pada pengisian bahan bakar ke tangki pada mobil tradisional.
dan yang terakhir Ada juga masalah pemanasan. Mobil listrik yang digunakan dalam iklim yang lebih dingin memerlukan banyak energi untuk memanaskan interior dan defrost jendela. Pada kendaraan yang menggunakan BBM, proses pembakaran sudah mentransfer panas dari mesin, sedangkan pada mobil listrik pemanas membutuhkan energi ekstra dari baterai mobil.

karena kemajuan zaman dan teknologi menurut saya mobil ini perlu dikembangkan agar indonesia juga tidak tertinggal oleh negara lain yang juga sudah atau sedang mengembangkan teknologi mobil listrik ini.

No comments:

Post a Comment